top of page
Search

Cara Efektif Mendekatkan Diri kepada Allah SWT dengan Ibadah

Writer's picture: Journal MoeslimJournal Moeslim

Updated: Jul 25, 2022

Oleh : Asriani Fahrudin


Di Era modern saat ini, menjalani hidup tidaklah mudah, apa lagi saat kita jauh dari Allah SWT. Manusia dianugerahi oleh Allah SWT naluri yang menjadikan manusia gemar memperoleh manfaat dan mejauhi mudharat. Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah dan melakukan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini. Ibadah itu, bukan hanya puasa, shalat, zakat, dan haji. Takut dan tunduk juga termasuk ibadah jika kita berniatkan hanya kepada Allah SWT. Lalu, sebenarnya apa yang di maksud dengan ibadah itu sendiri? Berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian ibadah hanya kepada Allah SWT.


Secara harfiah ibadah berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara, ibadah mempunyai banyak defenisi, tetapi makna dan maksudnya sama. Salah satu definisinya adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. Definisi lainnya, ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah SWT, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi. Ibadah juga dapat dipahami sebagai sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan ataupun perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Definisi yang ketiga ini adalah yang paling lengkap.


Terdapat beberapa dalil khusus terkait dengan ibadah hanya kepada Allah yang harus kita ketahui untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT :


Pertama, doa

"Dan Tuhan kalian berfirman: Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagi kalian. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku (pastilah) akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina" (Qs. Ghaafir [40]: 60).


Kedua, takut

"Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kalian benar-benar orang yang beriman" (Qs. Ali Imran [3]: 175).

Ketiga, harapan

"Untuk itu barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhanya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah mempersekutukan (Allah) dengan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya" (Qs. Al-Kahfi [18]: 110)


Keempat, berserah diri

"Dan bertawakallah kalian hanya kepada Allah, jika kalian benar-benar orang yang beriman" (Qs. Al-Maa`idah [5]: 23).


Kelima, tunduk

"Sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami" (Qs. Al-Anbiyaa [21]: 90).


Keenam, kembali kepada Allah

"Dan kembalilah kalian kepada Tuhan kalian serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab kepada kalian, kemudian kalian tidak ditolong" (QS. Az-Zumar [39]: 54).


Lalu, apa sebenarnya makna ibadah itu? Dari segi kebahasaan, ibadah mempunyai arti pengabdian, penghambaan, ketundukan, dan kepatuhan. Dari akar kata yang sama dikenal istilah abd (hamba, budak) yang menghimpun makna kekurangan, kehinaan, dan kerendahan. Dengan demikian, hakikat ibadah adalah pengungkapan rasa kekurangan, kehinaan, dan kerendahan diri dalam bentuk pengangungan, penyucian, dan syukur atas segala nikmat dengan perbuatan dan tindakan baik bersifat jasmani maupun ruhani (Ahmad Rivauzi, 2015).


Setelah, kita mempelajari maksud dan makna ibadah yang bertujuan hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, kita juga harus mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari kita agar lebih dekat dengan sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Lalu bagaimana cara kita mengamalkannya? Berikut ini cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari :


Pertama, mendirikan shalat

Salat merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim.


Kedua, membaca Al-Qur’an

Amalan ini tidak hanya membuat kita semakin dekat dengan Sang Pencipta dan mendatangkan pahala, tapi ini juga bisa membuat kita menjadi pribadi yang semakin sabar, lapang dada, jujur, dan sebagainya.


Ketiga, selalu menjadi pribadi yang bersyukur

Umat muslim wajib bersyukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan, dari nikmat harta hingga nikmat bernapas.


Keempat, ingat kematian dan tidak tergiur dunia yang fana

Dunia hanyalah tempat singgah sementara dan hanya perkara yang fana. Hamba yang baik hanya mengingat satu perkara, yaitu janji Allah akan kehidupan akhirat yang kekal adanya.


Kelima, berdzikir dan menjalankan sunnah

Banyak ibadah sunnah yang dapat ditunaikan, seperti shalat Dhuha, Tahajud, puasa sunnah, dan lain-lain. Berdzikir adalah menyebut nama Allah dengan membaca tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaaha ilallaah), tahmid (alhamdulillah), taqdis (qudduusun), takbir (Allahu akbar), dan lain-lain.


Dari semua yang sudah kita pelajari dapat kita simpulkan bahwa sikap tauhid akan melahirkan sikap sabar saat menghadapi kesulitan dan penderitaan, serta bersyukur saat memperoleh nikmat dan kesenangan; tawakal saat mempunyai rencara dan program, menjaga harga diri dalam menghadapi harta kekayaan; tawadhu dalam menghadapi orang lain, serta bersikap ihsan dan iklas dalam hidup sehari-hari. >>

12 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page