top of page
Search

Kajian Al Hikam & Ma’rifatullah Daarut Tauhiid

Writer's picture: Journal MoeslimJournal Moeslim

Updated: Jul 25, 2022

Oleh : Fenia Nabila



Daarut Tauhiid, organisasi yang berpusat di Gegerkalong Girang, Sukasari, Kota Bandung, sangat dikenal akan kegiataan dakwahnya. Namun sesungguhnya Daarut Tauhiid memiliki empat pilar lain di samping pilar dakwah, yaitu pilar ekonomi, pilar kesehatan, pilar pendidikan, dan pilar sosial kemanusiaan. Kelima pilar ini selalu menjadi acuan untuk menjalankan berbagai kegiatan. Dalam semua pilar terdapat program kerja masing-masing.


Dalam pilar dakwah terdapat banyak program yang intinya mengajak masyarakat untuk berada di jalan kebaikan. Di antara berbagai program tersebut terdapat kajian keislaman rutin Al-Hikam serta Marifatullah yang diadakan setiap Kamis bada Ashar dan bada Isya. Keduanya merupakan kajian yang membahas mengenai bagaimana cara kita mengenal dan mencintai Allah SWT. Seperti dikatakan oleh Ustadz Fahrudin, yang juga Ketua Yayasan Daarut Tauhiid, Kewajiban pertama yang harus dilakukan manusia ialah marifatullah atau mengenal Allah SWT dan ilmu yang wajib dipelajari setiap manusia ialah ilmu tauhid.


Kajian Al Hikam dan Marifatullah biasanya diawali dengan pembacaan surat Al Kahfi bersama-sama. Seperti kita ketahui, surat Al Kahfi memiliki banyak manfaat ketika kita membacanya, sebagaimana hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Daruquthni dan Imam Baihaqi,”Man qara-a suratal-kahfi fil-yaumil-jumati adhaa-a lahu minannuri maa bainal-jumataini.” Artinya: Barangsiapa membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, niscaya Allah menyinarinya dengan cahaya selama antara dua Jumat. Biasanya, materi kajian akan disampaikan dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Gurunda KH Abdullah Gymnastiar atau yang lebih familiar disebut dengan Aa Gym, lalu dilanjutkan dengan sesi kedua yang diisi oleh ustadz-ustadz yang mengajar di Daarut Tauhiid.


Melalui kajian mengenal Allah SWT (marifatullah), manusia dapat mengetahui tujuan hidup yang sesungguhnya dan manusia dapat mengetahui tujuan hidup yang sesungguhnya dan dapat mengetahui tugasnya, yakni menjadi Khalifah di muka bumi. Ketidaktahuan manusia dalam hal mengenal Allah SWT (Marifatullah) dapat menyebabkan seseorang hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas seperti halnya binatang yang hanya diberikan nafsu tanpa akal. Allah berfirman, Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Adapun orang-orang yang kufur bersenang-senang dan makan-makan (di dunia) seperti halnya hewan-hewan. Nerakalah tempat tinggal bagi mereka. (QS. Muhammad 47:12).


Saat kajian berlangsung biasanya, kawasan Daarut Tauhiid akan dipenuhi oleh jamaah yang berdatangan dari berbagai tempat. Yang hadir tidak hanya masyarakat sekitar atau santri-santri, banyak pula mahasiswa yang kost di sekitar lingkungan Daarut Tauhiid pun mengikuti. “Saya mahasiswa UPI asli Padang, tapi kost di deket warung jus itu,” ujar seorang mahasiswa. Bahkan tidak sedikit pula jamaah yang berasal dari luar kota. “Saya dari kota Cimahi dek,” ujar seorang ibu. Ibu itu kemudian berkata kembali, Ini bukan pengalaman pertama saya dek, saya sudah mengikuti kajian Aa ini beberapa kali, dan biasanya saya ke sini bareng temen-temen saya.” Saat kajian selesai, ibu tersebut meminjam catatan saya mengenai materi kajian yang disampaikan oleh Aa dan juga ustadz lainnya. “Mau ibu fotoin buat temen-temen ibu yang pada nanyain,” ujarnya.


Betapa banyak kebermanfaatan yang dirasakan oleh jamaah dan orang-orang sekitar dengan adanya kajian rutin Al-Hikam serta Marifatullah, karena dapat menambah ilmu dan wawasan mengenai keislaman. Kajian ini mengingatkan pada pesan Al Hafid Ibnu Rajab, yang berkata: “Sebagian salaf mengatakan ‘siapa yang mengenal Allah maka dia akan mencintai-Nya, barang siapa yang mencintai-Nya maka akan mentaati-Nya, karena konsekuensi cinta adalah ketaatan.” (Fathul Bari 1/83). Perkataan ini memiliki korelasi yang sangat erat dengan kajian yang Aa sampaikan yakni Al Hikam dan Marifatullah. Kebermanfaatan lain juga dapat dirasakan oleh para pedagang kaki lima di lingkungan Daarut Tauhiid, karena kegiatan ini dapat menjadi jalan rezeki bagi mereka.

13 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page