top of page
Search

Kasih Sayang Ayah

Writer's picture: Journal MoeslimJournal Moeslim

Updated: Jul 25, 2022

Oleh : Asriaini Fahrudin

"Kring... Kring... Kring..." Bunyi Headphone ku begitu nyaring saat melihat ibu tiriku yang menelpon aku buru-buru mengangkatnya

"Hello Ra?" ucap Ibu tiriku begitu lembut aku tahu pasti ada Ayah di dekatnya

"Iya bu, kenapa?" tanyaku.

Ibu tiriku langsung menyahut,

"Kamu siap-siap ke kosan, Tiara, buat temenin dia ya, kasihan dia tinggal sendiri. " ucap Ibu tiriku

"Iya bu, " ucapku lalu mengemasi barang yang harus aku bawah ke kosan Tiara

Ayah dan Ibu kandung ku memiliki 3 orang anak, aku anak pertama, Syifa anak kedua, dan Arya anak terakhir saat Ibu melahirkan Arya, Ibu meninggal karena kekurangan darah, setelah ibu meninggal Ayah menikah lagi dengan janda anak satu, dan Tiara adalah anak dari Ibu tiri ku, walaupun Tiara adik tiri aku tetap menyayanginya seperti adik kandung ku sendiri.

Setelah sampai di kosan Tiara aku merapikan kamarnya karena begitu berantakan

"Tiara, nyalain kipas anginnya jangan satu tempat aja dong, aku juga gerah nih," ucapku karena Tiara menyalahkan kipas angin hanya ke arahnya saja

"Aku masih gerah," ucap Tiara.

Aku memilih mencari angin di luar karena tidak mau berdebat dengan Tiara.


Selama dua minggu aku selalu merasa bosan, di tambah lagi sifat Tiara yang begitu egois. Setiap malam aku selalu tidur d lantai yang dingin karena Tiara tidak tenang jika tidur berdua walaupun tempat tidur begitu besar tapi bagi Tiara itu sangat sempit

"Kak Keyra, kata Ibu besok Syifa sama Arya bakal main ke sini," ucap Tiara

"Iya," ucap ku.

"Kak Keyra, nggak lapar?" tanya Tiara.

"Nggak. Kenapa, kamu lapar?" tanyaku sebenarnya itu pertanyaan Tiara saat sedang lapar namun malas untuk masak

"Iya kak," ucap Tiara.

"Mau aku masakin mie?" Tanyaku.

"Mau kak, makasih ya kakak terbaik ku, " ucap Tiara lalu lanjut bermain headphone

"Hm... " gumam ku.


Akhirnya malam pun tiba Aku, Syifa dan Arya sangat lelah karena habis main, Tiara tidak ikut karena lagi jalan-jalan sama temen-temennya

"Besok kalian udah pulang kan?" tanya Tiara.

"Iya, kata Ibu kita tidur malam ini aja di sini, " ucap Syifa.

"Bagus deh, aku nggak bisa tidur kalau tempat tidurnya sempit, " ucap Tiara.

Setelah beberapa saat Tiara tidur duluan

"Jangan tidur di lantai dingin tau nanti sakit, " ucapku saat melihat Syifa dan Arya ikut tidur di lantai

"Nggak apa-apa kak, aku mau main game jadi lebih enak kalau di sini," ucap Arya

"Aku juga mau nonton Arya main game," ucap Syifa. Aku tau mereka tidak mau mengganggu tidurnya Tiara.


Setelah satu bulan Ibu tiriku menelpon Tiara

"Hello! Sayang, kamu kapan liburnya?" tanya Ibu.

"Setelah ulangan bu," ucap Tiara.

"Ibu, udah rindu banget sama kamu, cepat pulang ya," ucap Ibu .

"Besok aku pulang bu, " ucapku tapi tidak di dengar Ibu

"Bu, kak Keyra mau pulang besok," ucap Tiara.

"Ra, kamu nggak usah pulang kamu di situ aja lagian kalau di sini kamu nggak ngapain-ngapain kan mending disitu aja," ucap Ibu.

"Iya deh tapi, kasih aku uang ya buat beli makanan, " ucapku.

"Kan ada mie tinggal makan mie aja, nanti kalau Tiara pulang kamu tinggal di situ aja nanti Ibu krim lebih banyak mie," ucap Ibu.

"Tapikan..." ucapku terpotong saat Ibu mematikan telpon

'Kalau makan mie terus nanti bisa sakit,' batinku.

Aku sudah terbiasa dengan semua perkataan dan sikap ibu tiriku yang begitu kejam pada ku walaupun dada ku begitu sesak aku harus tetap menghargai sebagai istri kedua dari Ayah ku, sudah sangat jelas bahwa Ibu tiriku tidak memperlakukan kami secara adil, sudah lama aku ingin memberitahu tentang sikap Ibu tiriku kepada Ayah tapi, aku di ancam Ibu tiriku dia akan menyakiti kedua adik ku Syifa dan Arya.

Beberapa hari berlalu Ayah tiba-tiba datang menjemput ku dan Tiara, perjalanan yang jauh membuat Tiara tertidur di mobil

"Keyra," panggil Ayah.

"Iya Yah?" ucapku. .

"Kamu kenapa nggak kasih tau Ayah tentang semua perlakuan buruk Lastri sama kamu?" ucap Ayah.

"Ayah, tau dari mana?" tanyaku begitu syok.

"Beberapa hari lalu Ayah dengar pembicaraan kalian di telpon, setelah Ayah tanya Syifa sama Arya ternyata kamu di perlakuan sekejam itu nak. Ayah minta maaf karena selama ini Ayah tidak mengetahui keadaan anak-anak Ayah ,sungguh Ayah menyesal," ucap Ayah yang sudah menangis, aku memeluk Ayah

"Udah Yah, Ayah nggak perlu minta maaf lagian aku nggak apa-apa kok," ucapku sambil tersenyum

"Sekarang kamu tenang aja sekarang kita bakalan hidup bahagia hanya ada Ayah, Keyra, Syifa dan Arya karena Ayah sudah menceraikan Lastri," ucap Ayah memeluk ku erat

"Ayah serius? " tanya ku memastikan

"Iya nak," ucap Ayah sambil mengangguk

"Sekarang kita antar Tiara ke nenek nya, karena Lastri sudah di penjara" ucap Ayah

"Kok bisa?" tanyaku

"Karena dia sudah menyakiti anak-anak Ayah," ucap Ayah.

"Tapi Yah, Tiara pasti sangat sedih kalau tahu ibunya masuk penjara walau bagaimanapun tante Lastri pernah menjadi bagian dari keluarga kita jadi kenapa kita nggak maafin tante Lastri aja Yah? Ayah selalu menasehati Keyra kalau Allah itu maha pemaaf jadi kita sesama manusia juga harus saling memaafkan," ucap ku panjang lebar

"Masya Allah nak, Ayah bangga sama keyra. Baiklah kalau gitu Ayah akan cabut tuntutan ke Lastri," putus Ayah.

"Terimakasih Ayah, Keyra sayang Ayah dan Keyra bangga punya Ayah dalam hidup Keyra," ucapku memeluk Ayah erat

"Sama-sama nak, Ayah juga sayang kamu, Syifa dan Arya," ucap Ayah.

Satu minggu berlalu dengan lancar dan penuh kebahagiaan. Aku, Ayah, Syifa dan Arya sedang bercanda di ruang tamu

"Assalamualaikum," salam seseorang.

"Wa'alaikumsalam, " jawab kami.

Aku berjalan membuat pintu, ternyata itu adalah tante Lastri bersama dengan Tiara secara tiba-tiba tante Lastri memeluk ku

"Ra, maafin tante nak tante sangat menyesal sudah berbuat tidak adil sama kamu" ucap tante Lastri sambil menangis di pundak ku

"Keyra, sudah maafin tante kok, " ucapku.

"Tante sangat menyesal Ra," ucap tante Lastri yang masih menangis

"Udah, tante nggak usah nangis," ucapku menenangkan tante Lastri

"Terimakasih nak," ucap tante Lastri lalu melepaskan pelukan nya

"Kak, maafin Tiara," ucap Tiara yang sudah menangis

"Iya, nggak apa-apa kok. Ayo masuk dulu," ajakku.

Setelah saat itu kami semua hidup bahagia

10 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page