top of page
Search

Life is a Choice: Hidup Dalam Mimpi atau Hidupkan Mimpimu?

Writer's picture: Journal MoeslimJournal Moeslim

Updated: Jul 25, 2022

Oleh : Nurhapni Sariyona Lubis

Berbicara tentang impian, apa sesungguhnya impian itu?


Bagi saya, impian adalah keinginan besar yang tercipta dalam pikiran, hati, kemauan, dan harapan. Masing-masing orang memiliki impian yang berbeda-beda. Dari impian tersebut muncullah sebuah harapan, perjuangan, dan pengorbanan.


Setiap orang berhak untuk memiliki impian, cita-cita, dan harapan, baik itu perempuan maupun laki-laki, kaya maupun miskin, sakit ataupun sehat, tua ataupun muda. Semua orang berhak memiliki impian, dan setiap manusia memiliki kesempatan untuk mewujudkan impian tersebut.


Namun banyak di antara kita yang memutuskan hanya untuk bermimpi saja tanpa mewujudkan impian tersebut. Entah itu karena keterbatasan ataupun ketidakmampuan. Mereka belum mencoba, tapi sudah menyerah.


Banyak orang harus mengorbankan impiannya demi kebutuhan hidup. Dengan kata lain, banyak orang lebih memilih bekerja daripada belajar. Mereka sering kali berpikir untuk apa belajar bila pada akhirnya hanya akan menjadi buruh, bahkan mungkin juga menambah angka pengangguran.


Terkadang, pemikiran inilah yang membuat banyak orang lebih memilih untuk meneruskan kebiasaan keluarga tanpa mau berkembang, seperti halnya orang tua saya seorang petani, ya saya jadi petani juga. Pemikiran yang sempit, keterbatasan finansial, lingkungan dan kurangnya dukungan orang-orang terdekat bisa menjadi faktor terkuburnya impian seseorang.


Untuk mewujudkan sebuah impian dibutuhkan kemauan yang begitu kuat serta kepercayaan diri bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk mewujudkan setiap impiannya. Dorongan dari keluarga dan lingkungan bisa mempengaruhi seseorang untuk meraih sebuah impian. Tentu saja setiap impian memerlukan perjuangan dan pengorbanan, sebab hanya orang yang berjuanglah yang akan merasakan nikmatnya kesuksesan.


Menjadi seorang penghafal Alquran merupakan impian dan cita-cita terbesar kami, namun sayang sebagian dari kami hampir pupus harapan untuk menjadi seorang penghafal Al Qur'an disebabkan finansial yang sangat kekurangan. Walaupun begitu, kami menyadari dan kami yakin pasti banyak orang baik yang berhati tulus untuk menfasilitasi kami, hingga akhirnya kami dijodohkan oleh Allah SWT dengan Baitul Qur'an Daarut Tauhiid Sumatera Utara. Dari sanalah perjuangan kami dimulai.


Pertemuan itulah yang membangkitkan kembali impian-impian saya yang pernah terkubur karena keterbatasan yang saya miliki. Bukan karena kecerdasan ataupun finansial yang mencukupi, namun takdir serta keinginan yang kuatlah yang membuat saya sampai saat ini masih bisa berjuang demi meraih impian saya .


Teruslah berusaha mewujudkan impian, wahai sahabat, karena setiap impian memiliki kesempatan, setiap orang harus memiliki impian dan harus bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Berjuanglah demi masa depan kita, keluarga kita, dan keturunan kita nantinya. Angkatlah derajat kita, derajat keluarga kita, dan keturunan kita nantinya, baik di, hadapan Allah SWT maupun makhluknya. Pendidikan itu penting, dan setiap orang berhak memperoleh pendidikan. Ilmu itu penting, sebab orang yang berilmu berbeda kedudukannya, baik dimata Allah SWT maupun makhluknya.


Jangan jadikan keterbatasan finansial sebagai kelemahan yang menghilangkan impian, namun jadikan keterbatasan itu sebagai pendorong untuk terus berusaha menggapai impian. Yakinlah bahwa akan ada orang baik, entah itu siapa dan kapan, yang akan Allah SWT kirimkan kepada kita untuk menjadi pendorong impian kita. Jika saat ini kita belum bisa menjadi salah satu pendorong bagi impian seseorang, maka jadilah seorang pejuang yang akan memperjuangkan impian kita sendiri hingga titik penghabisan.

4 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page