top of page
Search

Menepi di Dunia, Menuju Dermaga Syurga

Writer's picture: Journal MoeslimJournal Moeslim

Updated: Jul 25, 2022

Oleh : Wardah Hafiza Husna


Dunia diciptakan Allah untuk manusia sang kholifah di muka bumi. Hamparan luas semesta alam Allah ciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Langit dibentangkan, juga untuk manusia, hingga pelosok bumi yang diwarnai indahnya mentari siang hari, serta gemerlapnya bintang dan menawannya rembulan di malam hari.


Duhai Rabb-ku Sang Pencipta alam semesta, Kau titipkan bumi kepada manusia untuk tujuan yang jelas, ada pelajaran yang pasti untuk seorang hamba yang Engkau cinta, yang sudah jelas tertulis dalam firman Nya (Surah Al-'Arof:54): "Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam."


Penciptaan bumi seperti gumpalan asap dan langit bagaikan gumpalan kabut yang indah dan menawan. Diciptakan manusia di bumi untuk menyembah Sang Pencipta yang Maha Esa dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Menjadi kewajiban seorang manusia untuk berikhtiar menyempurnakan diri mempersembahkan iman dan amalan terbaik di sisi-Nya. Memang tidak mudah semua itu, perlu niat yang kuat dan usaha yang hebat agar seorang manusia mampu menjaga diri, perkataan, maupun perbuatannya, karena sungguh Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat apa yang tidak terlihat oleh manusia.


Apa yang bisa kita ikhtiarkan untuk menjadi khalifah sejati di bumi Allah? Jawabannya adalah beribadah dan bekerja keras. Allah menciptakan semua makhluk-Nya hanya untuk beribadah mengagungkan asma-Nya, memupuk cinta untuk-Nya, menggantungkan segala harapan dan cita kepada-Nya. Duhai Rabb-ku Sang Maha Cinta, sesungguhnya seorang hamba tak akan bisa bertahan hidup di dunia yang fana ini selain dengan kasih sayang dan cinta-Mu, Engkau yang tak terbatas dalam memberikan ampunan, yang tak pernah pergi sekejap pun dari hati, yang mendekap hamba-Mu erat di saat jatuh terpuruk.


Di dunia tak lepas dari kata CINTA, Cinta yang bermuara di hati, diucapkan dengan lisan dan pembuktian dengan perbuatan, juga berjanji seumur hidup sampai mati. Allah ciptakan hati sumber kebaikan dan kejahatan dalam diri manusia. Hati yang suci enggan untuk menyakiti, berupaya sekuat raga untuk berterimakasih dan menahan sakit yang diderita. Sebaliknya, hati menjadi keruh karena lalai mengingat yang Maha Cinta Ilahi Rabbi. Seperti lagu Jagalah Hati yang diciptakan oleh gurunda kita Aa Gym, yaitu: “Jagalah hati jangan kau kotori, Jagalah hati lentera hidup ini, Jagalah hati jangan kau nodai, Jagalah hati cahaya Ilahi. Bila hati kian bersih, pikiran pun kian jernih, semangat hidup kan gigih, Prestasi mudah diraih. Namun, bila hati busuk, pikiran jahat merasuk, akhlak kian terpuruk, jadi makhluk terkutuk. Yaa, kurang lebih seperti itu liriknya, yang sangat dibutuhkan sebagai pengingat diri yang dhoif ini.


Ketika raga bertemu dengan hal yang tak diinginkan, maka sabar adalah pegangannya, dan syukur terucap atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya. Duhai penenang jiwa! tunjukkanlah jalan yang Engkau kehendaki, tuntunlah kami atas segala urusan di bumi dengan penuh keridhoanMu, jagalah hati dan panca indera kami dari semua yang tidak Engkau sukai. Dekap kami dengan penuh kasih sayang. Wahai Pujaan hati, sungguh, kami hanya menepi di dunia milik-Mu untuk berlabuh menuju dermaga Syurga yang terbentang indah mempesona dengan lautan terbentang dan para bidadari cantik nan menawan di dalamnya, dengan rahmat dan ridho Rabb ku, juga syafaat dari Rasul Mu, yaa Allah..

22 views0 comments

Recent Posts

See All

Bình luận


bottom of page