Oleh : Fenia Nabila
Tepat di sebelah Masjid Daarut Tauhiid Bandung terdapat sebuah Gang yang dinamai Gang Darmawinata. Tidak ada yang istimewa di gang ini, namun ada yang menjadi salah satu pusat perhatian, yakni keberadaan seorang kakek yang selalu berdiri di belakang gerobak gorengnya, setiap hari, sejak subuh hingga siang hari, kakek itu setia menunggu para pembeli.
Kakek Ahmad Hidayat nama lengkapnya. Boleh dibilang, ia sosok hebat di usianya yang sudah senja dan tidak muda lagi, karena ia masih bersemangat melakukan kewajibannya mencari rizki yang halal untuk menafkahi keluarga. Kakek ini menjalankan apa yang disabdakan Rasulullah SAW dan yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani bahwa “Mencari rezeki yang halal hukumnya wajib atas setiap orang Muslim. Kakek Ahmad terbilang hebat, karena tidak sedikit orang yang ketika menginjak usia lansia mereka hanya ingin berpangku tangan dan bergantung kepada anak-anaknya dengan dalih ingin menikmati masa tua.
Sejak Subuh kakek Ahmad sudah menyiapkan peralatan, bahan-bahan, serta menggoreng berbagai aneka gorengan, seperti tahu isi, bakwan, goreng ubi, goreng pisang, cireng, lontong, dan masih banyak lainnya. Kakek Ahmad melakukan semua pekerjaan itu sendiri tanpa bantuan siapa pun dan tanpa mengeluarkan satu kata apapun yang berbau keluhan.
Kakek Ahmad tak ingin berpangku tangan. “Daripada nongkrong diem aja, mending ada kegiatan, kegiatan yang bermanfaat,” ujarnya. Tidak sedikit hambatan yang dirasakan oleh kakek Ahmad selama berjualan gorengan. “Kalo jualan mah udah lama sih, memang pernah istirahat dulu karena banyak kendala. Kendalanya itu kan kalo harga naik terus, seperti kemarin-kemarin minyak kelapa juga naik,” ucap kakek Ahmad. Kita tahu, minyak merupakan komponen penting bagi sebagian besar pedagang, apalagi penjual gorengan, seperti kakek Ahmad ini.
Sisi lain dari kakek Ahmad ialah walaupun memiliki penghasilan yang seadanya dan tidak seberapa, sering kali kakek Ahmad selalu memberikan gorengan lebih kepada para pembelinya. Padahal, bagi sebagian orang, ketika dalam keadaan seperti itu, berbagi dengan orang lain mungkin hal yang akan dikesampingkan. Tetapi tidak demikian dengan kakek Ahmad, kekurangan bukan hambatan untuk tetap berbagi. Karena Bersedekah itu tidak mengenal waktu, dalam artian tidak harus menunggu hingga kaya atau sukses terlebih dahulu.
Lagi pula, karena tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah sesuai dengan sabda Rasulullah dari Hakim bin Hizam Radhiyallahu Anhu, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Mulailah memberi dari orang yang berada di bawah tanggunganmu, dan sebaik-baiknya sedekah ketika merasa cukup, barang siapa menjaga kehormatan dirinya niscaya Allah menjaganya, barang siapa yang merasa cukup maka Allah akan mencukupkannya.” (HR Al Bukhari, Ahmad, An-Nasai (dari Abu Hurairah).
Sungguh amat banyak dan berharga pelajaran yang dapat ambil dari kisah Kakek Ahmad, dari semangat, kerja keras, sikap pantang mengeluhnya, serta kemauannya untuk tetap berbagi di kala lapang ataupun sempit, karena hakikatnya ketika kita bersedekah bukan perihal kita kaya, melainkan mau atau tidak.
Comentarios