Oleh : Jihan Khoerunisa Marhamah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Dengan kata yang terbata-bata ku tetap menuliskan setiap rasa dengan sebuah pena demi mencurahkan segala sesak yang ada dalam dada karena rasa rindu yang telah menggelora yang selalu menuntunku untuk kembali dalam kehangatan pelukan ayah dan bunda. Namun, apalah daya. Itu semua hanya egoku semata, menginginkan pulang dalam keadaan yang belum bisa dibanggakan keluarga.
Hari ini, tepat hari ke 20 anakmu berada di tempat yang jauh dari pandangan dan pengawasanmu. Tapi, aku yakin engkau selalu menitipkanku kepada sang Maha memberi perlindungan dan pengawasan terbaik lewat rintihan do'a dan pengharapanmu kepada Allah Ta'ala.
Duhai Ayah dan Ibu.. Bagaimana kabarmu? Apakah engkau juga merindukanku? Aku harap engkau sehat selalu. Aku di sini baik baik saja bu, Aku sangat merindukanmu, dan Allah sangat menyayangiku. Allah takdirkan aku berada di tempat yang terbaik untuk aku bisa berkembang dan memperbaiki segalanya. Doakan aku ayah.. Ibu.. Semoga Allah SWT mudahkan segala urusan dan ibadahku.
Duhai Ayah dan Ibu.. Aku ingin memohon maaf dan ampunan darimu, banyak sekali salahku kepadamu, salah dalam ucapanku, dan tidak sedikit tindakanku yang sering menyakitimu. Mohon maafkan aku Ayah... Ibu.. Dengan segala kesadaranku aku menyesali segala perbuatanku yang sering melukai hatimu.
Duhai Ibu.. malam ini aku ingin duduk bersamamu. Ingin ku ceritakan betapa bersyukurnya aku berada di tempat yang engkau ridhoi dan Allah pun meridhoiku atas keberadaanku. Betapa nikmatnya berada di antara orang-orang yang shalih, orang-orang terpilih, orang-orang yang kuyakini bersih hatinya, orang-orang yang mampu bertahan dan menjaga keistiqomahan dirinya untuk tetap berada di jalan yang lurus, di jalan yang Allah ridhoi.
Duhai Ayah.. coba dengarkanlah aku.. Aku ingin ceritakan juga tentang rasa cemburuku kepada seorang hamba yang khusyuk dalam sholatnya, yang lama dalam sujudnya, yang serius dalam doanya, yang tidak pernah berhenti mulutnya untuk berdzikir. Yang selalu bermunajat kepada Allah SWT. Dan yang selalu semangat dalam belajarnya. Sungguh, indah sekali hatinya.. Allah yang jaga kesucian dan keshalihan nya. Dan aku ingin menjadi seperti dirinya, Ayah..
Duhai Ayah dan Ibu.. Ku meminta do'a terbaikmu untukku, meminta keikhlasanmu atas segala kesalahan yang telah ku perbuat, meminta keridhoanmu agar lancarnya setiap langkah dan nafasku dalam menuntut ilmu dan memperbaiki beribadahku.
Wahai ayahku, ku hanya bisa mengharap kepada Allah agar setiap amal kebaikanku juga menjadi amal jariyah bagimu. Kuingin mengangkat derajatmu di surga insya Allah dengan bacaan dan sedikit hafalan. Kumasih berusaha dan terus berusaha agar bisa menganugerahkan tajul karamah, mahkota kemuliaan kepada engkau, wahai ayahku.
Wahai Ibu, mungkin inilah rahasia yang tidak pernah engkau ceritakan kepadaku. Bibirmu yang kering dan pecah-pecah, air matamu yang terus tumpah dalam do'a tak kenal lelah. Kakimu yang lelah dalam langkah yang patah-patah tetap saja tak menyurutkanmu untuk menumpahkan kasih sayangmu, do'amu, perhatianmu, harapanmu,.. padaku.
Engkau rajin puasa sunnah untuk membuat do'a mu semakin mustajabah, sedangkan aku tak serajin dirimu bahkan gemerlap dunia membuatku lupa berpuasa dan putus asa. Astaghfirullah.. Ya Allah.. Ampunilah hamba-Mu yang tak kuasa membalas kebaikan ibuku meski hanya setetes air susunya.
Duhai Allah, panjangkanlah umur Ayah dan Ibuku. Berilah Ayah dan Ibuku kesempatan untuk melihat dan menikmati kesuksesan yang mereka harapkan kesuksesan ada padaku. Berilah juga aku kesempatan dan kemampuan untuk membahagiakan mereka, mengajak jalan-jalan, menghajikan mereka dan mengurus mereka di hari tuanya kelak. Allah.. Istajib du'a na.. Aamiin..
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
"Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil."
Wassalamualaikum warohmatulohi wabarakatuh..
Bumi Allah, 20 Juni 2022
Pukul 00.26
Comentarios